Tim Balai Teknik Sabo melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan pada peralatan pemantauan lahar pada tiga titik lokasi stasiun pada daerah Sleman dan Magelang. Tiga stasiun yang merupakan titik penting tersebut meliputi :

1. Stasiun AWLR (Automatic Water Level Recorder) di Sungai Bebeng, Magelang, yang berfungsi untuk memantau tinggi muka air di sungai.
2. Stasiun ARR (Automatic Rainfall Recorder) di Ngandong, Sleman, yang berfungsi sebagai penakar curah hujan, salah satu faktor penting dalam prediksi terjadinya bencana.
3. Stasiun Kamera Pemantau Lahar di Sungai Krasak, Sleman, yang memantau kondisi langsung aliran sungai tersebut.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa peralatan pemantauan tersebut selalu berfungsi dengan baik, sehingga data yang dihasilkan dapat disiapkan dan digunakan sebagai informasi yang tepat dan akurat bagi masyarakat, mendukung kesiapsiagaan, dan mengurangi potensi risiko bencana lahar.

Balai Teknik Sabo mendapatkan kunjungan dari Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah yang didampingi oleh Dinas Pekerjaan Umum Jawa Tengah pada Kamis, 6 Maret 2025 bertempat di ruang pertemuan Semeru Balai Teknik Sabo.

Kunjungan ini bertujuan sebagai sarana pengumpulan data dan informasi terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah. Adapun pemaparan dan diskusi berfokus pada pengendalian daya rusak air.

Melalui kunjungan ini terdapat beberapa poin permasalah yang dihadapi meliputi sedimentasi sungai berukuran halus yang dapat mengurangi kapasitas tampungan air, serta normalisasi dan pengelolaan sedimen yang masih menjadi tantangan besar. Untuk itu diperlukan tindaklanjut dalam memastikan sumber daya air di Jawa Tengah dapat dikelola secara baik dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

Balai Teknik Sabo menerima kunjungan mahasiswa dan dosen pendamping dari program studi Teknik Sipil Institut Teknologi Pagar Alam (ITPA) pada Jumat, 14 Februari 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari Kunjungan Industri dan Pelatihan yang dinaungi oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ITPA yang diselenggarakan melalui salah satu pelayanan publik Balai Teknik Sabo yaitu Diseminasi Pengetahuan dan Teknologi.

Pada kesempatan ini, mahasiswa dipaparkan mengenai teknologi Sabo dan mengunjungi Laboratorium Hidraulika 3D indoor serta Laboratorium Lahar untuk dapat melihat langsung alat-alat uji yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan teknologi Sabo.

Melalui Diseminasi Pengetahuan dan Teknologi ini, diharapkan dapat memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman mahasiswa tentang peran penting teknologi sabo dalam mitigasi bencana. 

Balai Teknik Sabo mengadakan pelatihan pengenalan alat laboratorium di antaranya adalah All In One Automatic Triaxial, Field Inspection Testing Kit, Automatic Shear Testing Machine, Automatic Edometer Condolidation Test, K-Slump Tester,  dan Vebe Consistometer Conforming. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta pelatihan dalam penggunaan alat uji yang berperan penting dalam analisis parameter pengujian terkait. Dengan adanya alat otomatis, diharapkan hasil uji laboratorium menjadi lebih akurat dan efisien, sehingga dapat mendukung berbagai proyek mitigasi bencana, rekayasa geoteknik, perencanaan fondasi dan infrastruktur, 

Melalui pelatihan ini, tenaga teknis dan peneliti diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi terbaru. Ke depan, pemanfaatan alat uji otomatis ini diharapkan dapat mempercepat pengambilan keputusan dalam perencanaan infrastruktur yang lebih aman dan berkelanjutan, terutama di daerah rawan longsor dan bencana alam.

Selain itu, pelayanan prima di laboratorium Balai Teknik Sabo juga memastikan bahwa setiap pengujian dilakukan dengan standar kualitas tinggi yang dapat memberikan hasil yang dapat diandalkan untuk kebutuhan proyek yang lebih kompleks.

Balai Teknik Sabo, sebagai Sekretariat Centre of Excellence for Water and Climate Resilience, sukses menggelar webinar internasional bertajuk Sediment-related Disasters Mitigation in Prone Countries: Histories, Lessons Learned, and Future Challenges pada 21 Januari 2025. Acara ini diadakan dalam format hibrida, memadukan kehadiran langsung di lokasi dan partisipasi daring, sehingga mampu menjangkau lebih dari 1.000 peserta dari berbagai negara. Selain peserta dari Indonesia, acara ini juga dihadiri oleh delegasi dari Vietnam, Brasil, Jepang, Pakistan, Chili, Timor Leste, India, Bhutan, Nepal, Swedia, Filipina, dan Singapura.

Sebagai bagian dari upayanya dalam mendukung mitigasi bencana terkait sedimen, Balai Teknik Sabo menghadirkan para ahli internasional untuk berbagi pengalaman, studi kasus, dan pandangan tentang tantangan serta langkah-langkah mitigasi di masa depan. Webinar ini juga memperkuat kerja sama global dengan memanfaatkan jaringan Centre of Excellence for Water and Climate Resilience. Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan solusi berkelanjutan yang mampu melindungi masyarakat di wilayah rawan bencana, khususnya akibat dampak perubahan iklim dan sedimentasi.

Mengawali langkah di tahun 2025, Balai Teknik Sabo memulai komitmen nyata dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) melalui penandatanganan Pakta Integritas.

Kepala Balai Teknik Sabo, Bapak Fery Moun Hepy, S.T. M.Tech. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan penengasan tekad Balai Teknik Sabo untuk menjadi unit kerja yang berintegritas dan profesional. Selain itu, kegiatan ini mencerminkan komitmen dan semangat bersama seluruh insan Balai Teknik Sabo untuk menciptakan budaya kerja yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik yang prima.

Mari bersama melangkah menuju perubahan yang lebih baik demi pelayanan publik yang berkualitas dan berdaya saing! 

Balai Teknik Sabo mengadakan upacara bendera untuk memperingati Hari Bela Negara ke-76 pada tanggal 19 Desember 2024. Dalam upacara tersebut, Fery Moun Hepy, S.T.,M.Tech, Kepala Balai Teknik Sabo bertindak sebagai inspektur upacara dan menyampaikan amanat Presiden Republik Indonesia. Dalam amanatnya, Presiden menekankan pentingnya mengenang perjuangan para pahlawan bangsa, khususnya melalui peristiwa bersejarah seperti Agresi Militer Belanda II yang melahirkan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Deklarasi PDRI menjadi simbol ketangguhan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI.

Presiden juga menggarisbawahi tema peringatan tahun ini, “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju,” yang mengajak seluruh warga negara untuk berkontribusi nyata dalam berbagai aspek kehidupan demi kemajuan bangsa. Dengan menanamkan lima nilai dasar bela negara—cinta tanah air, kesadaran berbangsa, keyakinan pada Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara—generasi penerus diharapkan mampu menghadapi tantangan strategis global. Kepala Balai Teknik Sabo mengajak seluruh peserta upacara untuk menjadikan semangat bela negara sebagai landasan dedikasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, sesuai peran masing-masing.

Balai Teknik Sabo menggelar pelatihan desain sabodam tipe terbuka, untuk suspended load dan bedload. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para peserta dalam merancang infrastruktur sabodam yang efisien dan ramah lingkungan, guna mengurangi dampak kerusakan akibat aliran sedimen pada daerah rawan bencana.

Kegiatan ini juga menjadi wadah diskusi dan berbagi pengalaman antara para ahli dan praktisi di bidang pengendalian sedimen. Diharapkan, melalui pelatihan ini, tercipta desain sabodam yang lebih efektif untuk mendukung pengelolaan sumber daya air dan mitigasi bencana di Indonesia. 🌊💡

Dalam rangka memperingati Hari Bakti PUPR ke-79, Balai Teknik Sabo menggelar serangkaian kegiatan yang penuh semangat kebersamaan dan kepedulian. Perayaan ini diisi dengan berbagai aktivitas menarik, seperti pertandingan olahraga yang melibatkan seluruh pegawai untuk mempererat kerja sama tim, penanaman pohon sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, serta donor darah yang menjadi aksi nyata dalam membantu sesama. Tak hanya itu, berbagai permainan seru juga diselenggarakan untuk menciptakan suasana ceria dan meningkatkan keakraban antar peserta.

Melalui kegiatan-kegiatan ini, Balai Teknik Sabo tidak hanya merayakan sejarah dan dedikasi Kementerian PUPR, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan kepedulian sosial. Momen ini menjadi kesempatan berharga untuk memperkuat komitmen dalam membangun negeri, sekaligus menunjukkan bahwa kebersamaan dan kontribusi kecil dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Mitigasi bencana adalah upaya penting untuk mengurangi risiko kerugian dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam. Namun, langkah-langkah mitigasi ini harus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Dalam konteks pengendalian sedimen, pembangunan infrastruktur, seperti sabo dam, harus dirancang secara berkelanjutan agar tidak merusak ekosistem di sekitarnya. Pendekatan yang ramah lingkungan ini menjadi semakin relevan mengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan perlindungan terhadap bencana dan pelestarian sumber daya alam.

Menyadari pentingnya aspek tersebut, Balai Teknik Sabo menginisiasi Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Toward Green Sabo: Searching for a Sound Sediment Control for Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun kriteria green sabo, yaitu konsep pengelolaan sedimen yang tidak hanya efektif dalam mengendalikan risiko bencana tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan. Melalui FGD ini, diharapkan dapat terjalin kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pengelolaan sedimen yang berkelanjutan, relevan dengan tantangan lingkungan Indonesia.

Balai Teknik Sabo menerima kunjungan dari mahasiswa Institut Teknologi Negeri Yogyakarta (ITNY) untuk memperluas pemahaman tentang mitigasi bencana aliran lahar. Dalam kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan penjelasan mendalam mengenai konsep dasar sabodam, yaitu struktur penting untuk mengendalikan sedimen. Mereka juga mengikuti simulasi menggunakan alat-alat di laboratorium lahar seperti flume 2D dan rainfall simulator, yang memberikan pengalaman langsung dalam memahami perilaku aliran lahar dan mekanisme pengendaliannya.

Selain itu, mahasiswa diajak untuk melihat pemodelan hidraulika 3D di laboratorium hidraulika, yang berfungsi untuk menguji desain pengendalian lahar secara lebih mendetail. Kegiatan ini merupakan bagian dari layanan publik dari Balai Teknik Sabo yaitu diseminasi teknologi terkait sabo sebagai bentuk pelayanan publik berstandar internasional. Melalui komitmen tersebut, Balai Teknik Sabo menunjukkan perannya sebagai pusat edukasi dan kolaborasi yang siap melayani siapa pun yang membutuhkan, termasuk mendukung pengembangan pengetahuan dan inovasi teknologi.

Balai Teknik Sabo mengikuti upacara bersama Balai/UPT di bawah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) wilayah DIY dalam rangka memperingati 79 tahun Hari Bakti Kementerian PU. Upacara tersebut diselenggarakan di kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak dengan Kepala BBWS Serayu Opak bertindak sebagai inspektur upacara.

Dalam pidato yang disampaikan oleh inspektur upacara, Menteri PU menegaskan bahwa Peringatan Hari Bakti PU ke-79 merupakan momen penting untuk memperkuat semangat kerja sama dalam membangun infrastruktur yang bermanfaat bagi rakyat. Hal ini sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dengan berbagai capaian besar, seperti pembangunan bendungan, jalan tol, dan fasilitas air minum, Kementerian PU terus berkomitmen pada program Quick Wins, menghadapi tantangan cuaca ekstrem, dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana melalui kolaborasi serta penguatan koordinasi demi mendukung pembangunan bangsa.