Rabu (16/6/2021) terjadi tsunami di Maluku Tengah dengan ketinggian 50 cm sebagai akibat adanya gempa berkekuatan 6,1 magnitudo (M) dengan episenter terletak di laut, 69 km tenggara Kota Masohi di kedalaman 19 km. Menurut BMKG gempa yang terjadi pada pukul 11.43.08 ini terjadi karena adanya aktivitas sesar aktif yang berasosiasi dengan Zona Sesar Kawa dan diduga kuat berakibat terjadinya longsoran bawah laut. Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan tsunami.
Guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Tehoru, Masohi, Bula, Kairatu, Saparua, Wahai dalam skala intensitas III-IV MMI. Sedangkan di Pulau Ambon guncangan dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI. Akibat terjadinya gempa tersebut puluhan rumah warga Kecamatan Tehoru rusak ringan hingga berat. Sejumlah warga di daerah pesisir juga mengungsi di tempat yang lebih tinggi setelah adanya imbauan mengungsi karena terjadinya tsunami. Berdasarkan pernyataan pakar dari BMKG, bahwasanya wilayah selatan Seram merupakan rawan gempa dan tsunami.
Sebelumnya, gempa dan tsunami destruktif juga pernah terjadi di wilayah tersebut. Diantaranya gempa dan tsunami Ambon-Seram 1674 menyebabkan 2.243 orang meninggal; gempa dan tsunami Elpaputih 1899 menyebabkan 4.000 orang meninggal; gempa dan tsunami 1950 merusak Ambon; serta gempa Ambon 2019 menyebabkan 31 orang meninggal.